“Ngaos” atau dalam kata lain ngaji sudah tidak asing lagi di telinga santri (sebutan orang yang belajar di pondok). Suatu ketika saat ngaos rutin di Pondok Assa’idiyah pada malam hari yang di isi oleh Kyai Sirojudin Abbas lebih dikenalnya dengan Abah Siroj salah satu orang terpenting dalam pondok Al-Husna di kota Kediri. Disela-sela ngaos beliau membahas tentang keutamaan ayat Asmaul Husna,khususnya (Al-Maliku, Al-Kudduusu, As-Salaamu).
Beliau bercerita ketika itu rombongan ziarah wali Jawa Timur (kegiatan rutinan masyarakat Kediri) yang beliau ikuti tiba di sebuah makam wali terkemuka di Jawa Timur. Sahabat beliau bercerita kepadanya,sang sahabat menceritakan saat mereka tiba di pemakaman ia mendapatkan sesuatu yang aneh. Sebelumnya ia tidak pernah mendapat hal seperti itu,ia mendapat bisikan agar mengamalkan dzikir Asmaul Husna (Al-Maliku, Al-Kudduusu, As-Salaamu) minimal 100 kali setelah sholat lima waktu. Mendengar cerita itu beliau langsung berkata”subhanallah sampean bejo kang, gak sembarangan wong iso kyo sampean” (dalam bahasa jawa).
Setelah ditelusuri ayat tersebut mengandung makna “ sopo wonge sing ngamalne (Al-Maliku, Al-Kudduusu, As-Salaamu) insya Allah bakal dikabulne panyuwune lan dipenakke dalane ing dunyo” kata Abah Siroj yang artinya “barang siapa yang mengamalkan (Al-Maliku, Al-Kudduusu, As-Salaamu) Insya Allah akan dikabulkan permintaannya di dunia dan dimudahkan jalannya”. Subhanallah
